Saturday, June 12, 2010

Apakah Co-Branding Yang Dilakukan smartFren Meraih Pangsa Pasar?

Apakah Co-Branding yang dilakukan smartfren meraih pangsa pasar? ini merupakan pertanyaan yang sah-sah kita harus melihat ini sebuah strategi alternative untuk meraih pangsa pasar yang masing-masing branding telah memiliki pangsa pasar. Apakah strategi ini akan berhasil tentunya perlu pengkajian yang lebih mendalam dan selalu melakukan analisa pasar yang pas ingin masuk ke mana co-branding yang sedang dilakukan jangan sampai malah merusak pangsa pasar dari masing-masing dari brand yang telah dikenal oleh masyarakat Indonesia. Padahal sebelumnya kedua branding juga merupakan saingan di pangsa pasar yang sama akankah bila digabungkan menjadi brand yang besar kita lihat nanti.

Strategi co-branding juga akan menjadi bumerang bagi kedua brand apabila tidak dilakukan dengan benar dan akhirnya merugikan kedua brand yang sudah dikenal sebelumnya.

Persaingan telekomunikasi di Indonesia yang saat ini dikuasai oleh tiga operator yang lebih dulu mendapat pangsa pasar seperti Telkomsel, Indosat dan XL membuat pesaing lain melakukan manuver-manuver untuk mendapat pangsa pasar telekomunikasi di Indonesia.

Yang salah satu manuver itu yaitu melakukan co-branding tapi tentu pemimpin pasar tidak akan tinggal diam melihat hal ini, yang apabila co-branding yang dilakukan pesaingnya yaitu smartfren akan mengambil pangsa pasarnya dengan mudah.

Hal ini juga  akan membangunkan pemimpin pasar untuk menghalau supaya pangsa pasarnya tidak diambil ini merupakan resiko yang amat berbahaya bagi smartfren bisa-bisa akan terjadi pailit karena tidak bisa bersaing dengan pemimpin pasar yang dengan sendirinya melakukan serang balik kepada co-branding yang dilakukan smartfren. Jika smartfren tidak memiliki kekuatan untuk bertahan atau memiliki segala kemampuan untuk dapat bersaing dengan pemimpin pangsa secara langsung jelas-jelas strategi co-branding yang dilakukan akan gagal total dan dampak yang paling parah yaitu kebangkrutan.

Terkadang tim pemasaran terlalu terburu melakukan perlawanan kepada pemimpin pangsa padahal kemampuannya masih terbatas.

Dengan Co-branding dengan sendiri kita menantang pemimpin pasar, dan tentunya pemimpin pasar akan melakukan serang balik yang mungkin tidak kita perhitungkan sebelum.

Jadi kesimpulannya apakah co-branding smartfren akan berhasil ini tergantung berapa kuat dapat bertahan melawan pemimpin pasar telekomunikasi di Indonesia.

No comments: