Thursday, August 22, 2013

Raksasa Periklanan Siap Merger

Omnicom Group Inc dan Publicis Groupe SA, biro iklan terbesar kedua dan ketiga dunia, telah sepakat untuk merger. Menurut para sumber, nilai perusahaan hasil peleburan itu mencapai $35 miliar.
Bloomberg Maurice Levy, CEO Publicis (kiri), dan John Wren, CEO Omnicom, dalam konferensi pers tentang merger, Minggu 28 Juli 2013.
Dewan direksi kedua perusahaan telah menyetujui kesepakatan yang diumumkan pada hari Minggu di Paris.
Masing-masing perusahaan sebelumnya memiliki kapitalisasi pasar sebesar $16 miliar. Direktur Utama Omnicom, John Wren, dan Direktur Utama Publicis, Maurice Levy, akan bersama-sama menjadi direktur perusahaan merger tersebut.

Perusahaan gabungan itu kemungkinan akan bernama Publicis Omnicom Groupe, tambah sumber. Elizabeth Badinter, putri pendiri Publicis dan pemegang saham besar, akan menjadi presiden komisaris bersama komisaris Omnicom, Bruce Crawford.

Perpaduan tersebut akan menyatukan dua biro iklan tersohor dalam satu atap. Omnicom, yang menjadi induk perusahaan iklan seperti BBDO, TBWA Worldwide, dan media buyer  OMD, bekerja bagi perusahaan seperti McDonald’s dan PepsiCo Inc. Publicis membawahi Leo Burnett, Saatchi & Saatchi, dan Starcom Mediafest. Klien-kliennya antara lain L’OrĂ©al SA, Procter & Gamble Co, dan Renault SA.

Pendapatan gabungan kedua perusahaan akan mencapai $23 miliar berdasar taksiran masing-masing perusahaan pada 2012. Kini, perusahaan periklanan nomor satu adalah WPP Plc.

Juru bicara kedua perusahaan tidak menjawab panggilan telepon.
Kesepakatan itu akan memperpanjang gelombang konsolidasi dalam industri periklanan. Tren konsolidasi ini dipicu oleh kian bertambah pentingnya teknologi digital, hal yang mengubah industri periklanan, pemasaran, dan industri media. Perusahaan-perusahaan teknologi seperti Salesforce.com dan Adobe Systems Inc tengah memasuki industri periklanan dan memberi ancaman bagi pelaku lama.

Hampir sekitar setahun lalu, Dentsu Inc asal Jepang setuju membeli Aegis sebesar $5 miliar. Sejumlah perusahaan induk periklanan telah mengamankan firma digital dan agensi di pasar negara berkembang.

Merger kedua perusahaan juga membantu keduanya mengarungi pasar negara berkembang, wilayah penting industri periklanan dalam beberapa waktu terakhir. Keduanya telah memperluas pasarnya secara agresif ke Cina dan Brasil dalam beberapa tahun belakangan,sehingga membantu menutupi kemerosotan bisnis di Eropa. Dengan merger tersebut, Publicis dan Omnicom sepertinya akan mendominasi beberapa negara tersebut.

Sumber : http://indo.wsj.com

No comments: