Perang harga dalam kampanye periklanan sekarang ini terjadi dalam bidang telekomunikasi di Indonesia.
Operator telekomunikasi di Indonesia dalam melakukan kampanye periklanannya terjebak ke dalam perang harga. Mereka mengatakan lebih murah dari operator lain tapi apakah kenyataannya memang murah? ini perlu di perhatikan dan dikaji lebih mendalam, kemungkinan ini hanya sebuah bom bardir yang ditawar operator telekomunikasi untuk menarik massa atau calon pelanggan untuk menggunakan jasa layanan meraka akan tetapi kalau dibuktikan belum tentu apa yang di iklan sama dengan apa yang dilakukan atau dengan kata lain tidak sesuai dengan fakta-fakta yang ada sebenarnya.
Apakah dengan memberikan harga yang murah operator dapat mengeruk keuntungan atau laba ini sangat mustahil dikarena biaya produksinya saja cukup tinggi mulai dari perencanaan awal sampai penerapan akhir teknologi yang digunakan tentunya kan menjadi kendala dalam memberikan pelayanan yang prima untuk itu dengan sendiri operator mencari alternatif dengan menggunakan perangkat yang lebih murah dengan otomatis pelayanannya juga menjadi tidak berkualitas.
Ini menjadi delematis diatu sisi ingin memberikan pelayanan yang prima dan dilain sisi harus menekan budget produksi. Tentunya operator memutar otak untuk mencari solusi yang salah satu dengan melakukan bombardir penawaran dengan harga murah melalui kampanye periklanan.
Sebagai pengguna jasa telekomunikasi di Indonesia anda harus lebih jeli dan teliti mana yang benar-benar memberikan pelayanan sesuai dengan kampanye periklanan mereka atau hanya sebuah alat untuk menarik pelanggan.
Anda harus berhati-hati dan tidak termakan oleh iklan-iklan yang menawarkan harga murah dari sebuah pelayanan jasa telekomunikasi di Indonesia. Tapi anda harus tau bagaimana kualitas layanan yang diberikan oleh operator tersebut benar apa tidak.
No comments:
Post a Comment